CERITA DEWASA POLWAN BERISI MENJADI PELACUR PART2

CERITA DEWASA POLWAN BERISI MENJADI PELACUR PART2

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

CERITA DEWASA POLWAN BERISI MENJADI PELACUR PART2, Hasrat-Bispak43 Bagaimana tak, 5 bulan lalu, sewaktu dia tengah tunggu anak buahnya membayar hasil keamanan di warung langganannya, tiba-tiba kepalanya ditutup kantung hitam dan suatu sengatan taser di uluhatinya membuat sempoyong hingga dia tidak dapat menantang waktu dibawa ke mobil serta dibawa keluar dari Kalirotan. Cahaya lampu yang ditempatkan ke parasnya membuat silau. Tangannya terborgol ke belakang bangku. Margo telah tidak aneh dengan tempat penyidikan. Dia beberapa kali harus duduk di dalam ruangan semacam itu, berunding buat keamanan Kalirotan yang sesungguhnya…

Tapi ini kali keinginan, bukan… perintah yang diterimanya cukup unik. Dia justru belum mengenali siapa interogatornya kesempatan ini. Suara pria itu demikian dalam, juga dia juga mengaku bila dia jadi menempatkan hormat ke orang itu.

"Margo, saat ini di Kalirotan ada orang anyar, namanya JuaSani Putri," kata lelaki itu sebagai permulaan. Margo yang kebanyakan gak sabaran serta berani menantang saat ini menunjuk mengikuti.

"Dia saat ini tinggal pada tempat Nuri. Saya pengin, kau pantau dia… Kau serta anak buahmu bisa memanfaatkan ia jadi jasa uang keamanan seperti yang umum kau laksanakan. "

Embusan cerutu cuba menimpa muka Margo. Orang ini dahsyat, pikirkan Margo… dia bersua musuh yang jauh semakin kokoh dibanding dianya sendiri.

"Anak buahku akan juga kerap ada seperti biasanya, minta jumlah darimu… dan kamu akan antara mereka buat nikmati wanita itu. Saya pengin wanita itu dijarah berusaha keras… kau mesti mengatur sampai tamunya jadi tambah sebagian dari tempat yang lainnya, meskipun sesungguhnya tanpa ada kontribusimu lantas ia sudah tentu akan menjadi bintang di sana… Sebarkan kabar, sebarkan perihal dirinya… kecantikannya, kemolekannya…"

Maro pada akhirnya bertekad untuk bertanya… "Mengapa kau ingin memusnahkan wanita itu demikian rupa… apa kelirunya kepada kamu?"

CERITA DEWASA POLWAN BERISI MENJADI PELACUR PART2

Lelaki itu menjawab, "Saya mau merusak dianya sendiri, sampai jika waktunya telah tiba… dia dapat tunduk seluruhnya di diriku… Tapi, seblum dia mendapat status yang terhormat di telapak kakiku… dia harus rasakan apa yang dimaksud namanya neraka dunia, apakah yang dimaksud neraka jahanam…"

Margo takut. Lelaki ini edan, pikirnya.

Dering Sony Experia Ultra hasil curian bergetar lembut dari sisi meja butut dalam kamar Margo, dan membikin Margo balik ke alam sadarnya. Dia ambil HP itu serta termangu…

"Ya?" jawab Margo.

"Baik… Siap… Baik… Lakukan…"

Mira lihat bila Margo menjadi pucat selesai terima telephone itu… serta Mira belumlah sempat lihat Margo setakut itu.

"Siapa Bang?" bertanya pelacur itu manja. Margo menangkal gadis itu.

"KELUAR!" gertaknya, membuat Mira takut.

"Ada apakah Bang?"

"Keluar kataku! Saya ingin urus Sani, kau bisa turut tonton ia disiksa. Namun saat ini, keluar!"

Mira selekasnya keluar rumah Margo yang simpel itu, akan tetapi hatinya sedikit bahagia lantaran dia dapat mengompori Margo untuk membinasakan Sani. Dia tidak perduli dengan Margo yang saat ini terduduk pucat.

Omongan barusan membuat Margo amat takut. Lelaki itu serius iblis…

"Margo… tentu saja saat ini Mira udah berikan badannya pada kamu selaku bayaran buat memusnahkan Sani…" kata lelaki itu, yang bikin Margo tercenung.

Bagaimana dia dapat ketahui?

"Kau dapat mengerjakan apa yang dia minta… kau membawa Sani ke gudang kosong, bawa ke-10 panglima tempatmu… silahkan siksa Sani, tiduri mati-matian, namun janganlah sampai ia mati… Kau bisa bawa Mira, supaya ia ikut juga menganiaya Sani untuk menumpahkan marahnya…"

"Tapi satu saja perintahku kau langgar… MATI!"

Sani yang tengah berbelanja sayur, cuman memakai tank kampiun dan celana pendek, gak sangat melihat Mira yang tiba dekatinya. Dia merasa wanita itu sama dengan dirinya… cuma tempat penampungan sperma.

"Eh Sani…" sapa Mira bersikap ramah. "Berbelanja?"

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Sani cuma tersenyum simpul, dia tengah tidak akan berbasa-basi. Bahkan juga sesungguhnya dia sendiri gak memiliki rekan di Kalirotan. Dia lebih menjadi tertutup dalam sosialisasi. Yang dia ingin melakukan sebatas buka pahanya lebar-lebar, serta membebaskan banyak lelaki hidung belang kelas teri nikmati vagina, lubang anusnya dan mulutnya secara optimal.

"Sani… saya ingin meminta bantuan sesaat, saya pengin mengambil barang di gang sisi, saya malas sendiri… mahfum banyak yang menyukai godain, hihihi!"

Sani yang malas ingin sekali menampik, tetapi Mira menangkap lengannya serta menariknya ke arah tempat yang lumayan sepi saat sebelum menodongkan pisau ke pinggang Sani.

"Turut gua, anjing! Atau gua tusuk elo di sini!" gertak Mira.

Sani mau tak mau mengikut cara Mira menjurus gang yang dia ketahui sebagai sisi terkejam di Kalirotan, serta tiada satu juga PSK yang cukup normal untuk menjual diri di dalam tempat itu…

Mira  memajukan Sani masuk ke satu rumah yang lebih serupa gudang, Dorongannya lumayan keras maka dari itu Sani tergelincir jatuh masuk ke rumah yang gelap itu. Di saat si gadis bangun, dia bisa dengar jika pintu ada berada di belakangnya ditutup. Buat sesaat, kegelapan keseluruhan.

Byaaaar! Hidup lampu yang tiba-tiba itu membikin si gadis mengerjap karena silau. Serta di saat dia bisa mendapat kembali pengelihatannya. Margo serta sepuluh panglimanya udah mengepungnya. Mira lantas ambil langkah ke tengah lingkaran, dia dekati Sani dan…

PLAK! Tempelengan keras si pelacur yang gak diduga oleh Sani membikin Sani terhuyung. Lantas pukulan serta sepakan terus-menerus Mira membikin Sani terjengkang. Mira yang seolah kesetanan terjang Sani yang terjengkang, jatuh telentang di lantai gudang. Mira menduduki perut Sani, serta dengan brutal memukuli muka Sani, menjambak rambut gadis itu, dan menghantamkannya ke lantai gudang. Cakaran Mira yang berencana mengintai paras Sani tinggalkan sisa di paras mulus si eks polwan. Pada mulanya Sani memutuskan pasrah.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Tapi instingnya untuk tetap bertahan kembali ada. Demikian mendapatkan kesempatan, Sani lekas berikan perlawanan. Dia balas mencakar, menjambak, memukul dan menyepak Mira. Beberapa lelaki ketawa berbuat kurang sopan, ya… terkecuali Margo…Ia menyaksikan jenis perkelahian ke-2  pelacur di hadapannya itu…. khususnya Sani, pelacur yang paling menjadi perhatian oleh si perwira.

"Aneh… style berkelahinya demikian biasa", batin Margo… "Jadi lebih serupa pelacur berkelahi…."

Ya, Sani saat ini tidak berlaga bagaikan orang polwan. Dia sekarang cuma bertanding berdasar perasaan survival… dan ini cukup mengagetkan Margo, yang menghendaki jika pelacur yang paling jadi perhatian ini miliki ketrampilan berhadapan yang dapat bikin si perwira terlena. Akan tetapi, sesimpel apapaun Cat Fight yang tersuguh, terang terlihat kalaupun Mira mulai kelabakan. Sani sendiri mulai terlihat kembali lagi ke gaya berlaganya yang dahulu.

Margo berikan tandanya ke seoang anak buahnya yang dengan bergas menelikung Sani, menjambak rambutnya sampai si gadis meringis serta mengerang kesakitan. Mira mengusap darah dari bibirnya yang tercedera oleh tonjokan Sani, membereskan rambutnya yang kusut sekalian dekati si gadis yang meronta kesakitan.

BAM! Mira membantai muka Sani, menimbulkan bibir pecah.

BAM! Pelipis si gadis.

BAM! Hidung Sani… sampai mimisan…

SCRATCH! Kuku Mira yang lumayan panjang menggores paras Sani sampai tinggalkan goresan membujur dari kening kanan ke pipi kiri sampai ke rahang  si gadis. Mira tersenyum iblis menyaksikan muka Sani yang udah dibikinnya cacad itu. Tapi dia belum puas… Dia mengepalkan tangannya dan…

BUGH! Sani hingga sampai muntah dan megap-megap. Mira membantai mutlak di uluhatinya. Panglima Margo membebaskan si gadis yang selekasnya jatuh terduduk, dan Mira memberi sepakan keras ke rusuk si gadis, sebabkan Sani terjengkang serta mendekap kesakitan.

"Mira! Cukup!" nada Margo yang berani hentikan cara Mira.

Nyatanya Mira udah memegang sebilah pisau cutter. Barusan cutter itu dipakai buat menodong Sani. Mira melihat Sani yang mendesah mencegah sakit di perutnya. Tangan yang memegang cutter itu bergetar… Serta Mira mengambil langkah maju.

CERITA DEWASA POLWAN BERISI MENJADI PELACUR PART2

Saat ini Margo sendiri yang menggebuk Mira dangan semaksimal mungkin. Si gadis terjengkang, menjerit kesakitan. Dia menyuruh lima panglimanya buat memberinya pelajaran di Mira, yang sekarang beringsut ketakutan. Samar-samar Sani dengar pukulan, sepakan, jerit Mira, bunyi cabikan baju. Tetapi saat ini dia harus pikirkan dianya sendiri sendri yang tidak lebih bagus. Margo dekati dianya sendiri bersama lima panglimanya yang lainnya. Dia coba merayap menjauh, akan tetapi sebuah kaki yang mencapai telapak tangannya dengan keras membuat menjerit kesakitan.

Sani melihat belati aba-aba yang digenggam Margo, belati dengan baja alternatif yang paling berkilau. Dengan badan tengkurap, Sani haya dapat bergidik rasakan dinginnya baja yang digesekkan dibalik celananya. Baja dingin itu menjalari pantanya yang paling digilai banyak lelaki yang nikmati badannya… pantat sekal yang seperti menarik tiap lelaki untuk meremasi bongkahan itu, menamparinya, mengigitinya, bahkan juga menjilatinya… Dan terpenting lubang elok yang seolah tidak buka lebar itu sebagai dermaga penis-penis yang sangat sedikit mendapat kesenangan sama, baik dari istri resmi mereka ataupun pelacur yang lain memutuskan untuk tidak melepaskan lubang pembuangan mereka dimasuki penis. Sani dapat merasai baja itu mengusung bahan celana pendeknya, serta bunyi robekan perlahan-lahan kedengar, berarti jika sekarang kain penutup selangkangannya mulai tercabik dan membikin selangkangan cantiknya terkena dinginnya lantai gudang yang kotor serta dingin. Dengan badan yang ditahan telungkup di lantai gudang kembali Sani dapat rasakan dinginnya baja belati menjelajahi punggungnya… kemudian…sreeeeeeek! Bahan tanktop tipis itu tidak sesuai dengan kuatnya baja belati, sampai dengan beberapa pergerakan saja badannya terekspos bebas dihadapan lelaki bajingan yang terus berlakukan banyak buruh sex komersil bagaikan onggokan daging pemuas gairah. Sani masih tengkurap di dinginnya lantai gudang yang kotor serta kasar cuma karena berbentuk susunan laporkan semen tanpa tegel atau keramik. Payudaranya, perut ratanya, pahanya perih sebab tergores lantai.

Sani dapat dengar bunyi sabuk yang dibuka. Dia persiapkan dirinya….

CTAAAAR!

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Sani mengigil… tangannya yang dipegangi mengepal dan menggigil… kepala sabuk yang dibuat dari besi itu yang menimpa badannya.

CTAAAR!

CTAAAR!

Sani menjerit sejadinya waktu Margo mengcambuki punggungnya, bokongnya, belakang pahanya…

Dan jeritannya kian kuat di saat Margo memerintah anak buahnya buat membalik badannya, lalu tanpa belas kasihan memecuti Sani, di payudaranya, perutnya, rusuknya, dan di vaginanya….

Jerit kesakitan dan pekikan meminta ampun Sani benar-benar gak digubris oleh Margo yang seolah melepas kebencian yang ditahannya sejauh ini. Saat lelaki itu selseai, badan si gadis hancur penuh cedera babatan kepala sabuk, sejumlah bilur di badan si gadis keluarkan darah.

Margo lalu berlutut di depan selangkangan si gadis, turunkan celana, serta keluarkan penisnya… Lalu dengan sekehendak hati menghunjamkan penisnya ke vagina Sani yang bengep gara-gara sikatan sabuk yang berulang kali di situ. Sani cuman dapat menggelinjang kesakitan, penis Margo menerobos kewanitaannya yang kering. Badan Margo yang melekat di badannya membuat si gadis mendesis karena keringat si kepala preman membikin perih bilur serta cidera di badannya. Sani cuma menggeletar membatasi perih di saat selanjutnya Margo menarik keluar penis yang sudah buang sperma ke rahimnya.

"Rasakann tuch perek… sekarang….."

Perintah Margo belum juga tuntas saat ke-10 anak buahnya selekasnya menyerobot Sani yang cuman dapat mengerang perih, meringis dan menjerit kesakitan. Sementara si kepala preman sendiri bergeser ke figure badan di pojok lain gudang itu. Figure Mira yang paling mengiris hati. Pelipis mata si gadis pecah, hidungnya patah, beberapa giginya tanggal, lengannya kelihatan patah dan dislokasi.

Pelajaran yang diberi anak buahnya benar-benar kejam… tetapi itu butuh. Margo berjongkok dekat badan bonyok Mira masih yang bernafas walaupun cuman kadang-kadang.

"Saya udah molorangmu, Mira… tetapi kamu menantang aku…." tuturnya sembari bangun, menarik sisi kaki Mira tuju pintu belakang gudang. Margo menarik badan Mira ibarat menarik karung rongsokan ke sebuah kandang di atas pentas yang tertutup terpal.

CERITA DEWASA POLWAN BERISI MENJADI PELACUR PART2

Margo mengangkut badan kurang kuat Mira…

"Saksikan baik, Mira… Ini hukuman untukmu," ucapnya sekalian buka terpal.

Mata Mira yang lebam sedikit membelalak lihat isi kandang yang dapat mewadahi 2 orang dewasa itu.  Cicit tikus-tikus garang dalam kandang yang terperanjat sebab paparan matahari membuat Mira merinding, Ya… hukumannya baru-baru ini dimulai… dengan badan sesuai itu, dia tidak dapat meronta atau berontak, dia cuma dapat pasrah di saat badannya diangkat Margo serta disisihkan ke kandang tikus itu. Mira rasakan sakit, tetapi dia tidak akan dapat bergerak, berteriak atau meronta… Dia cuma dapat merasai kesakitan tiada dapat lakukan apa-apa… rasakan badannya perlahan-lahan jadi sajian tikus-tikus kelaparan itu….

Margo melihat anak buahnya yang lagi melakukan Sani. Dua penis anak buahnya tengah membantai anus si gadis secara berbarengan, sementara mulut si gadis didesak mengoral penis buat penis yang disikatkan secara kasar. Vagina si gadis gak lebih bagus nasibnya… orang anak buahnya sedang membabat vagina si gadis dengan kepalannya, serta dia gerakkan tangannya dengan amat kasar. Margo melihat menjurus kegilaan di hadapannya, sampai laras suatu pistol yang melekat ada di belakang kepalanya membuat tersadarkan. Dan seperti pasukan siluman yang keluar neraka, beberapa puluh prajurit dengan seragam penyamaran komplet menodong ke-10 anak buahnya. Sekarang Margo berdiri dihadapan sepuluh anak buahnya yang berlutut dengan tangan di belakang kepala. Margo tersenyum senang lihat mimik muka beberapa kepercayaannya yang gak kenal takut itu. Gestur paling akhir yang dilihatnya saat sebelum sebutir peluru yang tembus dahinya membuat nyawanya terbang tinggalkan badannya. Serta figur si bos preman yang berdebam di lantai gudang jadi lukisan paling akhir yang disaksikan ke-10 panglima lokasi yang gak lama  mengikut jejak tapak si pimpinan tinggalkan dunia fana ini dengan rasa senang sudah jadi sisi grup yang paling ditakutkan, yang tidak mungkin kalah terkecuali diakali seperti itu…

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Pimpinan regu mendekati figur yang kembalikan pistol yang baru-baru ini membunuh Margo ke sarungnya.

"Tempat telah ditangkap, seluruh intimidasi udah dinetralisir, laporan tuntas"

Lelaki itu mengacauk dan pasukan barusan lekas keluar gudang. Lelaki itu dekati figure badan Sani yang paling kurang kuat…. Mata Sani yang tertutup sperma buka perlahan…

Mulutnya berucap lirih…. "Ba…paaaak?"

Sani terjaga di dipan empuk. Dia meraba sisi lengannya yang berasa sakit dan merasa jarum I.V  di situ. Matanya mengerjap, serta samar-samar dia memandang kamar tempatnya dirawat, rumah sakit dengan fasiitas ibarat hotel bintang lima. Perawat silih berpindah menjaga badannya, mengembalikan semua cedera. Semua serta banyak dokter mengupayakan dengan segenap tenaga buat kembalikan keadaan Sani seperti yang lalu. Serta tugas mereka sesuai harapan. Waktu Sani bertelanjang bundar di kamar mandi rumah sakit serta melihat refleksi dianya di cermin, dia takjub. Tiada satu cacat juga yang gak dibenahi, sampai beberapa bekas cedera di badannya anyar tampak kalaupun menjadi perhatian dari amat dekat. Lalu, dokter yang menjaganya ada serta berujar,

"Selamat Nona, selekasnya anda boleh pulang."

Sani kembali termangu… Ke mana dia akan pulang? Dengan lemas Sani makan makanan rumah sakit serta minum obat yang dikasihkan kepadanya. Serta entahlah kenapa dia berasa amat letih…. begitu sangat letih…

"Dipan ini jadi bertambah empuk", batin Sani sekalian buka matanya…

Serta Sani melonjak bangun dari tempat tidur itu, selekasnya jatuhkan diri bertimpuh. Dia menangis sembari memegang kaki lelaki yang berdiri dengan wibawa tinggi. Lelaki itu pada akhirnya ada jemput.

"Bapaaaak…" tangis Sani di kaki Kombes Bambang Harjadi, tangis sendu, tangis berbahagia….

1 tahun setelah itu. 

Kombes (Purn) Bambang Harjadi lagi melihat laporan di hadapannya. Dia tersenyum kebapakan pada Sani yang serahkan laporan itu kepadanya. Laporan teratur saja, terkait penghasilan serta pengeluaran. Dari jaringan pelacuran yang dahulu terkuasai Ryoko, akan tetapi saat ini telah jadi kebun penghasilan dianya sendiri, dengan hasil benar-benar memberikan kepuasan.

CERITA DEWASA POLWAN BERISI MENJADI PELACUR PART2

Serta lebih ketimbang itu, semua rahasia banyak client sekarang jadi punyanya, maka dari itu ia tambah istimewa dalam berkuasa dibalik monitor walaupun ia sekarang udah pensiun. Tak kenapa menyelesaikan karir penegak hukum dengan pangkat paling akhir gak gapai bintang; toh mereka-mereka yang memiliki bintang di pundak dapat ia pegang kapan waktu, karena seluruh kartu berada pada tangannya. Tahun silam Ryoko divonis enteng, cuman 1 tahun penjara. Memanglah tersebut hukuman maksimum buat mucikari. Ada pasal-pasal dengan sanksi hukuman lebih berat berkaitan kejahatan trafikking/perdagangan manusia, maksimum 15 tahun, tapi pembela perkaranya, Prabu, sukses menangkis tuduhan itu, terselamatkan kesaksian Sani dahulu yang mengatakan kalau ia melacur di bawah Ryoko dengan suka-rela. Ryoko udah menempuh periode hukuman dan bebas.

TAMAT.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama