CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA BERISI

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA BERISI

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA BERISI, Hasrat-Bispak43 Telah berapa menit saya terjaga dari tidurku. Walau saya udah berasa cukup lebih enak, saya masih pengin bermalasan, dan membebaskan badanku yang telanjang bundar serta terselinap dalam bedcover ini selalu terbujur, nikmati empuknya ranjangku. Adakalanya saya menciumi rambutku yang terbentang di atas bantalku ini, nikmati lembutnya rambutku serta wanginya berbau rambutku ini.

Dan saya udah kembali tersenyum senyuman sendiri lantaran saya terkenang momen pada hari tempo hari bersama Andy, mulai dengan sikap canggungnya di sekolah saat temaniku hingga sampai balik ke kelasku, dan yang paling membuatku berbahagia yaitu SMS Andy malam harinya, yang memperingatkanku supaya lekas istirahat dan tidur sebab ia mengetahui saya kepayahan.

Tetapi, Andy tahunya saya kelelahan sebab belajar sampai malam, tidak dikarenakan ngeseks berkali kali sejak mulai tempo hari lusa. Saya melihat jam kamarku, nyatanya udah jam 5:10 pagi. Jadi saya menarik napas panjang, siap-siap menjalankan ini hari yang tidak tahu dapat berikan warna manalagi di kehidupanku.

"Auw…", saya mengeluhkan perlahan-lahan sewaktu saya melangkah kakiku ke kamar mandi.

Ke-2  betisku masih berasa demikian pegal saat kupakai jalan, juga lubang vaginaku terkadang berasa sedikit nyeri. Nyatanya badanku belum pula sembuh betul sehabis tempo hari saya terbawa dalam acara pesta sex yang liar itu. Walau sebenarnya saya udah istirahat semalaman tanpa problem, juga saya udah tidur lebih mula selesai terima SMS Andy kurang lebih jam 9 tempo hari malam.

Saya ambil langkah tertatih tatih ke dalam lemari bajuku buat ambil bra dan celana dalamku, pun seragam putih abu abu. Peduli benar-benar dengan teror Dedi, ini hari saya menentukan untuk menggunakan celana dalam. Sepanjang hari tempo hari di sekolah saya berasa sangat resah, mengayalkan rekan temanku di sekolah tahu kalaupun saya tak memakai celana dalam. Kalaupun kelak Dedi menyusahkanku, saya telah pasrah.

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA BERISI

Adakalanya saya meratap, di saat merasa sakit yang menimpa betisku ini mengacau cara kakiku. Juga saat ini saya anyar merasai jika otot perutku  sedikit kejang, seperti habis mengerjakan sit up berkali bisa saja.

Tapi perlahan-lahan saya mengetahui sebuah perihal yang aneh, tidak tahu mengapa saya justru nikmati merasa sakit yang menimpa perutku ini.

"Ih… apaan sich saya ini… periode pagi pagi sudah rusuh gini…", saya mengeluh serta memarahi diriku sendiri.

Karenanya saya usaha tidak untuk biarkan pikiranku melayang-layang kemanapun. Sehabis saya gantungkan semuanya lembar baju yang bakal kukenakan namun juga handukku, saya menggembok pintu biarpun saya masih ingat bila pintu kamarku terkunci. Tetap rasanya aneh kalaupun saya mesti mandi tanpa mengancing pintu kamar mandi, dan saya tak ingin jika saya jadi biasa semacam itu.

Saya mulai memberikan hati badanku dengan shower air hangat dan cairan sabun mandiku yang harum, halus memberi kesegaran. Seusai tuntas, saya lekas keringkan badanku dan kenakan bra dan celana dalamku, lalu saya ketujuan meja dandanku menyaksikani bayang-bayang diriku di cermin.

"Sayang kamu sudah tidak virgin… semestinya virgin kamu itu cuma untuk Andy… jika nantinya Andy tahu kamu telah tidak virgin, apa Andy masih pengen sama kamu?", saya berbicara pada bayang-bayang diriku dalam cermin, dan sekarang hatiku jadi sendu.

Saya mulai memanfaatkan busana dan rok seragam sekolahku. Rasa pegal pada ke-2  betisku telah berasa sedikit menyusut. Selesai mematikan AC kamarku, saya periksa sejumlah buku yang ada pada tas sekolahku, meyakinkan tidaklah ada yang ketinggal serta tidak lupa saya masukkan smartphoneku ke tas.

Lalu saya kenakan sabuk yang umum kupakai ke sekolah dan siap-siap untuk mengatur performaku di muka meja dandanku, saat tau-tau saya dengar telpon selulerku keluarkan bunyi, serta dari deringnya saya tahu bila ada SMS masuk.

Saya cepat buka tasku cari hpku, dan lekas membaca isi SMS itu dengan penuh berharap.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

‘Pagi Eliza. Kamu udah tambah enak? Saya ingin ini hari kamu udah lebih sehat serta gak penat.'

Di saat saya lihat nama pengirimnya yaitu Andy, hatiku kembali berbunga bunga. Aku terus menulis balasan perkataan terima kasih sekalian jawaban jika saya telah lebih sehat serta sudah tak lelah. Saya puas sekali lantaran saya berasa Andy mulai berani memberinya perhatiannya padaku.

Seusai saya menaruh smartphoneku dalam tas sekolahku, saya kembali siap-siap beres-beres performaku di muka meja dandan. Saya memblow rambutku dengan hair dryer sembari menyisir rambutku sampai dilihat rapi serta elok megar, lalu saya berikan sedikit bedak pada mukaku.

Ini hari saya mau tampak lebih elok dan menarik di depan Andy, dan saya memulaskan lip gloss sesuai kebutuhan pada bibirku.

"Andy… jika saja kamu tahu… saya suka dengan perhatian yang kamu beri padaku…", saya mengguman perlahan sekalian melihati diriku di cermin pastikan tidak ada yang keliru dengan tampilanku.

‘tok tok tok…', kedengar nada ketukan di pintu kamarku yang membubarkan lamunan elokku.

"Siapa?", saya ajukan pertanyaan sekalian ambil tas sekolahku, lalu saya mengambil langkah menjurus pintu kamarku.

"Saya non, sarapannya telah saya persiapkan", kedengar jawaban Sulikah.

Saya buka pintu kamarku yang terkunci, dan berterima kasih pada Sulikah. Seterusnya saya menggembok pintu kamarku, serta saya ambil kaus kakiku di almari kecil yang berada di sisi rack sepatu, serta saya memanfaatkan kaus kaki serta sepatuku.

Tau-tau saya tersadarkan, tidak tahu mengapa Sulikah tetap berdiri di dekatku.

"Sulikah? Mengapa?", saya ajukan pertanyaan terheran.

"Non Eliza, ini hari non elok sekali…", kata Sulikah yang menatapku denganc penglihatan terpukau.

"Thanks ya", saya tersenyum puas.

Dalam hati saya mengharap di sekolah kelak Andy juga memujiku semacam ini, kendati kalaupun lihat Andy yang malu-malu seperti tempo hari, rasanya angan-anganku itu tak mungkin diwujudkan sekencang itu.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Saya turun ke ruangan makan untuk nikmati makan pagi pagi. Saya makan semakin berkurang dari kebanyakan, sebab tau-tau saja saya takut jadi gendut. Saya tidak ingin menjadi kelihatan tak menarik untuk Andy. Dengan cara cepat saya mengakhiri sarapanku, serta sehabis membasuh tangan serta mulutku, saya mengambil langkah ke arah garasi.

Dari sana saya memandang pak Berbudiin tengah mengelapi mobilku. Saat saya merapat, pak Bijakin yang melihatku saat itu juga hentikan tugasnya, dan dia menatapku seperti anyar pertamanya kali melihatku saja.

Demikian pula Wawan serta Suwito yang pada awalnya sapu langit langit di garasi, saat ini terdiam melihatku sembari masih tetap menggenggam sapu panjang pada tangan mereka.

"Pak Bijaksanain, ngelapnya telah dahulu ya. Tolong lapnya diminggirkan dahulu donk, Eliza sudah ingin pergi sekolah nih", saya berucap di pak Bijakin sembari menunjuk lap yang ada pada atas kap mesin mobilku.

Tidak ada jawaban dari pak Bijakin yang cuma mengusung lap itu dari kap mesin mobilku, serta konyolnya dia mengerjakan itu sembari selalu menatapku. Saat saya menyaksikan sekitar, saya lihat Wawan dan Suwito pula punya sikap sama, mereka selalu mematung sembari menatapku.

"Hei! Kalian seluruhnya mengapa sich? Tidak review cewek cakep ya?!", saya berencana menyentak dengan suara yang lumayan keras sampai mereka kaget.

Suwito hingga sampai nyaris terpelanting dari bangku yang dinaikinya, sedang Wawan dengan paras terkaget jatuhkan sapunya. Pak Bijaksanain sendiri mengelus dadanya berulang kali. Saya menghentikan tawa lihat reaksi mereka bertiga ini, tetapi saya usaha masih memasangkan paras seserius mungkin. 

"Yah non Eliza, keras sangat suaranya… membikin terkejut saja!", gerutu pak Bijaksanain lalu mulai dekatiku.

Wawan dan Suwito turun dari bangku mereka, dan mereka berdua memulai dekatiku dengan penglihatan mata mereka yang sangat kukenal, penglihatan mata mereka pada waktu mereka demikian gaungs dan bergairah nikmati badanku.

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA BERISI

"Eh eh… kalian pengen apa? Gak! Tidak ingin!!", memahami apa yang bisa dijalankan oleh pak Bijaksanain, Wawan serta Suwito, saya berseru kuatir dan cepat cepat masuk ke mobilku, lalu saya menutup pintu mobilku sebelumnya mereka sukses tangkapku.

Tetapi saya buka sedikit kaca pintu mobilku di samping kiri, biar saya dapat dengar apa kata mereka, pun biar mereka dapat dengar jawabanku yang jelas kuusahakan untuk bikin mereka makin jengkel.

"Marilah non Eliza… Sekejap saja non", kata Wawan serta Suwito nyaris berbareng serta mereka menarik narik handel pintu mobilku, coba buka pintu mobilku yang udah terkunci ini.

"Tidak ingin! Tak ingin! Kelak bajuku lecek! Intinya tidak ingin!", saya menjawab dengan nada yang lumayan keras dan menggelengkan kepalaku berkali kali, namun saya berniat mengerling menuju mereka, dengan style yang kubuat semenggoda mungkin. 

Ke-3  pria itu memandang diriku dengan gaungs. Diam diam saya berasa seram memikirkan apa yang hendak berlangsung kalaupun kini saya hingga ketangkap mereka. Dapat dapat saya telat masuk sekolah karena dipaksakan layani hasrat birahi mereka lebih dahulu.

Selesai seringkali saya menggelengkan kepala dengan kerlingan nakal buat menjawab keinginan mereka yang selalu memaksakan saya turun sekejap, selanjutnya mereka berserah pula serta kembali menambahkan tugas mereka. Pak Bijaksanain mengelap mobil mamaku, dan Wawan dan Suwito kembali naik ke bangku tadi mereka gunakan dan meneruskan sapu langit langit garasi ini.

Sembari tersenyum senyuman karena menganggap menang, saya menghidupkan mesin mobilku. Dan saat saya menyaksikan mereka bertiga pura pura gak tahu bila mereka mesti membuka pintu garasi juga pintu gerbang buatku, saya tekan klakson mobilku sampai semua terperanjat dan seluruhnya alat bersih bersih yang ada pada pegangan mereka itu kembali jatuh ke lantai garasi.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Saya telah tidak tahan kembali serta saya ketawa sejadi jadi sembari tutup kaca jendela mobilku. Pak Berbudiin yang terdekat dengan mobilku kelihatan bersungut sungut sembari membuka pintu garasi kemudian  pintu gerbang, sementara itu Wawan dan Suwito kembali menatapku dengan gaungs.

Saya meleletkan lidah dengan suka, walau saya tahu habis pulang sekolah kelak mereka bertiga tentu akan membalasnya sakit hati padaku, entahlah lewat cara menjadikanku piala bergilir atau piala bersama. 

Tetapi saya tidak peduli, toh tanpa ada kugoda seperti barusan juga mereka bertiga udah berkali kali menjadikanku betina mereka waktu tidak ada siapa siapa dalam rumah.

Entahlah kelak apa yang bakal mereka lakukan padaku sehabis seluruh yang kulakukan ini, jika kelak saya betul-betul mesti sendirian dalam rumah. Kembali kembali, diam diam saya takut seram memikirkan perbudakan apa yang mesti kujalani seusai saya pulang sekolah kelak.

Sehabis pintu terbuka semuanya, saya selekasnya melesatkan mobilku ke sekolah. Saya gak pengen pikirkan apa yang bakal terjadi dengan diriku kelak, karena di pikiranku waktu ini cuma ada sebuah perihal, adalah saya mengharap ini hari Andy menjumpaiku.

Entahlah, apa cuma karena argumen pinjam buku catatanku atau argumen lainnya, yang perlu buatku saya mengharapkan ini hari Andy melihatku. Ini hari saya telah merias diriku secantik yang saya dapat, serta ini kulakukan ekslusif cuman buat Andy. Saya ingin Andy sungguh-sungguh terpikat padaku.

II. Angan-angan Elok Di Pagi Hari

Masih 15 menit sebelumnya bel masuk sekolah keluarkan bunyi sewaktu saya hingga sampai di parkir sekolah. Jantungku berdegap kuat di saat saya menyaksikan Andy anyar turun dari mobilnya. Dan saat saya lihat tempat kosong di sisi mobil Andy, rasanya saya seperti mimpi elok, serta saya suka sekali.

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA BERISI

Saya tidak pengin mimpi cantikku ini lesap demikian saja, jadi saya selekasnya melesat dan memarkirkan mobilku dari sisi mobilnya Andy. Serta Andy kayaknya langsung mengenal kalaupun ini ialah adalah mobilku. Saat ini Andy memandang ke arahku serta dengan sabar dia menantiku usai memarkirkan mobilku ini.

Saya turun dari mobil dan menutup pintu, serta kami berdua sempat sama sama pandang untuk sejumlah lama waktunya. Lantas Andy tundukkan parasnya waktu saya tersenyum kepadanya. Perlahan-lahan saya ambil langkah dekati Andy, yang sekarang anyar kusaksikan bila mukanya merona merah.

"Hai Andy… thanks ya semalam, mm… pula barusan pagi… saya telah sehat kok, pun telah tidak demikian penat seperti tempo hari", kataku perlahan.

Hatiku kian terlena di saat saya lihat muka Andy yang cakep itu tersenyum halus. Tetapi Andy masih tetap menunduk seperti gak berani melihatku serta saya tersenyum geli menyaksikan kecanggungan Andy.

"Hai Andy…", saya menyapanya kembali karena Andy selalu menunduk tanpa menjawab kata kataku.

"I… Iya… hai Eliza… kamu… e… kamu…", suara Andy kedengar demikian takut.

"Saya mengapa?", saya menanyakan dengan senyuman iseng.

"Aku… anu… saya suka kamu telah tidak sakit", Andy menatapku sesaat, lalu dia kembali menunduk.

"Ooo… terimakasih ya Andy, kamu baik dech. Mm… ya sudah saya masuk ke kelasku dahulu ya", saya bercakap dengan gembira.

Sesungguhnya saya sedikit sedih, saya barusan mengharap bila kelanjutan kata-kata Andy barusan itu yaitu aplaus dari Andy bila saya kelihatan elok ini hari. Saya jadi sedikit ingin tahu, apa sesungguhnya Andy itu menganggapku elok atau mungkin tidak. Walau bagaimanapun, ujaran Andy barusan itu masih membuatku tersenyum berbahagia.

Saya udah percaya sekali jika Andy senang padaku, nampak dari sikapnya yang selalu salah tingkah sesuai ini dan kata-kata Andy barusan memperlihatkan bila Andy benar-benar peduli padaku.

"Aku… bisa saya temani kamu kembali hingga ke kelasmu, Eliza?", Andy ajukan pertanyaan dengan suara lambat.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Saya mengacaukank suka, namun Andy menunduk demikian dalam serta dia tidak mungkin dapat melihatku. Saya tersenyum geli menyaksikan Andy yang demikian canggung dan salah tingkah di depanku. Apa ini lantaran dia pula kasmaran padaku?

"Andy…", saya panggil Andy, dan di saat dia mengusung parasnya menatapku, saya mengusikkkan kepalaku kembali sembari tersenyum kepadanya, senyuman yang kupasang semanis mungkin. 

Andy menatapku dan sekali ini dia tersenyum, tidak tahu puas atau malu, atau ke-2 nya. Saya gak percaya, tetapi saya berasa tatapan Andy ini benar-benar menghangatkan hatiku. Saya gak tahu kata-kata apa yang dapat mendeskripsikan hatiku saat ini, yang pasti saya rasakan pada pagi ini hari saya mendapatkan asa yang cantik. Dan saya benar-benar berbahagia sewaktu Andy terus ambil langkah di sampingku, meski Andy yang terkadang menengok dan tersenyum padaku itu cuman diam membisu.

Persis seperti tempo hari, saya rasakan beberapa tatapan iri dari banyak pelajar cewek yang melihatku jalan tuju kelasku dengan didampingi Andy. Kembali kembali saya berasa senang dan suka, meskipun sesungguhnya kami berdua ini belum dengan status sepasang pujaan hati. Dan saat ini kami berdua keduanya sama diam sekalian lagi mengambil langkah, hingga akhirnya kami berdua datang di muka pintu kelasku.

"Andy… terimakasih ya", saya minta pamit di Andy.

"Aku… saya pun ke kelasku dahulu Eliza…", jawab Andi dengan takut sembari mengangkat tangannya.

"Iya", saya menjawab sembari balas lambaikan tanganku.

Saya tersenyum senyuman sembari mengambil langkah masuk ke kelasku. Namun waktu saya memandang Jenny yang dengan senyuman jailnya itu menatapku serta tungguku di bangkunya, saya menghela napas panjang sembari selalu ambil langkah buat duduk di sisi Jenny. Saya telah pasrah, ini hari saya pastinya dirayu dan diledek habis oleh Jenny.

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA BERISI

III. Rahasia Lain Di Gudang Sekolah

Sepanjang hari ini tidaklah ada momen spesial, kecuali Jenny yang repot memikat serta mengejekku terkait Andy,  Sherly yang turut jadi parah kondisi waktu kami kumpul di kantin pada pukul istirahat pertama serta, serta saat jam istirahat ke-2  seperti saat ini kini.

Serta bila umumnya saya terus usaha membalasnya ledekan mereka, sekarang saya cuma dapat mengelit atau tersenyum malu, walau hatiku rasanya puas sekali. Untung saja bel pertanda jam istirahat ke-2  selesai ini udah keluarkan bunyi.

"Simak deh… wajahnya hingga sampai merah ini", kata Jenny yang ketawa geli.

"Duh… kasihan…", ejek Sherly dan mereka berdua kembali ketawa geli.

"Kalian ini tidak perlu pura pura kasihan dech. Dari pagi barusan kalian terus ngeledek saya, pula ngetawain saya. Kalian jahat!", saya bersungut-sungut serta merengek-rengek, lalu saya pura pura merajuk.

"Iya iya… saat ini sudah gak kok. Cup cup… gak boleh nangis dech sayang… Kita kembali ke kelas yok", bawa Jenny sembari menggamit tanganku.

"Jen… saya saja yang nggandeng Eliza… istirahat pertama barusan kamu kan udah…", kata Sherly dengan suara meminta.

"Hmmhh… Iya deh…", kata Jenny sembari menghela napas panjang dan memberikan tanganku yang ada pada gandengan tangannya itu pada Sherly.

"Apaan sich kalian ini…", saya ketawa geli, lucu pun rasanya pikirkan diriku jadi rebutan Jenny serta Sherly semacam ini, tetapi saya menurut saja di saat Sherly menggamit tanganku.

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama