CERITA DEWASA POLWAN BERISI MENJADI PELACUR

CERITA DEWASA POLWAN BERISI MENJADI PELACUR

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

CERITA DEWASA POLWAN BERISI MENJADI PELACUR, Hasrat-Bispak43 Hujan menyongsong kembalinya Sani ke kota. Tetapi ke mana maksudnya? Rumah orangtuanya sendiri telah tak kembali menyambutnya. Keluarga besar? Momen baru saja telah memusnahkan kepercayaannya di keluarga besarnya. Dengan uang tinggal, Sani cari angkutan ke arah tempat tinggalnya yang paling akhir, asrama polwan. Setelah kasus Ryoko tuntas, Sani memang balik ke sana. Namun ia cuma mendapatkan sodoran tas berisi barang pribadinya dan tanggapan dingin dari penjaga di muka.


"Lantaran telah disingkirkan, Anda telah tidak memiliki hak tinggal di sini kembali. Ini beberapa barang Anda."


Satu kembali arah Sani. Kombespol Bambang Harjadi. Sani hampir kekurangan uang. Namun ia sukses sampailah di dalam rumah besar Bambang Harjadi yang sepi. Lagi-lagi…


"Bapak tidak berada di tempat, tengah ke luar negeri," kata bintara penjaga rumah dari balik kaca sempit pos jaga. 


"Kapan pulangnya?"


"Maaf, Mbak ini pentingnya apa ya? Bapak ke luar negeri buat pekerjaan negara. Kalaupun tak ada kebutuhan penting, saya tidak dapat tolong."


Sani tak dapat ajukan pertanyaan seterusnya lantaran sang penjaga langsung tutup gorden jendela kaca pos jaga. 


Habis…! Selepas instansi dan keluarga, Bambang Harjadi juga udah matikannya. Tak ada kembali manusia yang pengin membantu JuaSani. Dengan cara limbung dan jiwa tergoyang ia jalan terseok menjauhi dari rumah Kombes Bambang, saluran air matanya gak kelihatan di tengah-tengah siraman hujan deras.


Seandainya ada Ryoko…

Ryoko udah kau khianati!


Tetapi ia penjahat!


Apakah beda dengan diri kamu? Walau penjahat, malah Ryoko tidak mengkhianatimu kan?


Mana beberapa orang baik? Mana keluargamu? Mana lembagamu? Mereka orang baik kan? Tidakkah malahan beberapa orang baik mengkhianatimu?


Nyaris dua jam Sani jalan gak pastilah arah, serta hujan masih turun dengan deras. Sani sudah tidak perduli kembali, dia betul-betul kehilangan pegangan. Beberapa kali ia terjatuh, serta terciprat saat kendaraan melintasi di sebelahnya. TEET TEEET! Sani melihat. Seorang pengendara motor ada pada sampingnya, serta berucap padanya,


"Ojek, Non?"


CERITA DEWASA POLWAN BERISI MENJADI PELACUR

Sebentar Sani tercenung. Lantas ia menentukan untuk naik ojek itu. Ke mana saja dibawa, ia gak peduli…


"Ke mana?"


Sani menggumam tidak terang. Tetapi sang tukang ojek seakan mengerti… dan ojek lantas melesat tembus hujan, di tengahnya kota yang ke arah senja.


Mendekati malam…


"Pirsawan. Afair penangkapan jaringan prostitusi Ryoko yang menyertakan pelaku polwan lagi membuka fase anyar waktu beberapa waktu ini pada masyarakat mulai tersebar video porno yang diperhitungkan diaktori JP, pelaku polwan itu.  Walau begitu Kepolisian mengatakan video itu tidak ada hubungan dengan kasus ini serta bukan menyertakan JP. JP sendiri dikenali udah dihentikan secara tidak hormat karena bisa terbuktikan kerjakan pelanggaran code etik…" Tayangan kabar malam terus menyuguhkan beberapa hal yang menikam Sani.


"Maati'iiin TV-nyaaa…" suara Sani meratap panjang ditingkahi gelak tawa beberapa lelaki.


Mereka lagi ada di satu warung kecil di area jorok, di tengah-tengah asap rokok, kulit kacang, dan botol-botol minuman keras. Suara bercakap Sani melantur karena ia sendiri sudah tidak kuat mengusung kepalanya dari meja. Ia mabok. Ia dibawa ke warung itu oleh sang tukang ojek dan dibuat mabok.


"Eh aku ada videonya yang berada di tivi itu loh!" heboh seseorang laki laki di dekat Sani. "Saya diberikan sama sang Kus tukang pulsa di muka. Pengen menonton tidak?"


Beberapa kawannya merubung. Orang itu memutar video di HP-nya. Bunyinya diperkuat. Serta kedengarlah desah hasrat Sani dalam warung itu.


"Oh! Ahh! Entot akuu!! Ngh! Nguhh!"


Banyak laki laki itu, tukang ojek, preman, pedagang asongan, tukang parkir, pengangguran, ketawa dan memberikan komentar saru menyaksikan selingan kecil di tengahnya dinginnya hujan yang bersambung sampai malam serta mengguyuri warung itu.


"Eh Non, pengin turut tonton film hebat gak?" Sang tukang ojek barusan memboncengkan Sani membawa kepala Sani maka Sani dapat memandang video di HP temannya.


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Orang temannya kembali, kelihatannya preman, mengelus paha Sani. Sani yang mabok tidak dapat menantang sewaktu dimainkan sesuai itu. Di atas meja warung ada juga koran murahan yang mengekspos sejumlah photo Sani di saat lagi menyaru jadi pelacurnya Ryoko. Video itu terang dari camera video Ryoko yang diambil alih pada waktu penangkapan di dermaga, serta beberapa foto asal dari penyidikan Savitri. Seandainya Sani masih memiliki pikiran jernih, ia pantas syak wasangka dengan bocornya seluruhnya bukti itu ke pers—pasti ada permainan orang dalam. Tetapi bergelas-gelas minuman keras telah mengaburkan akalnya. Sang preman raih muka Sani dan menciumnya dengan paksakan. Berbau alkohol di satu mulut berbicara berbau alkohol di mulut lain. Kawan-kawannya justru tepok tangan dan menyemangati. Mereka tidak paham, tidak perduli, siapa wanita elok kegugupan yang dibawa sang tukang ojek ke arah tempat kongkow mereka itu. Alkohol serta video porno memancing birahi mereka dan ketepatan ada wanita…


"Lonte yang lu membawa cakep ya. Persis sama yang di video!" kata sang pemilik HP.


"Asal-asalan lu, yang di video kan polwan?"


"Eh sudah tengah malem nih. Saya pengin tutup!" kata satu orang, nampaknya pemilik warung. "Mari bayar, tidak boleh di ngutang! Lu di membuka botol saja sampai sepuluh…"


Sang tukang ojek lalu ngomong, "Sori Bang, gua kagak ada uang. Ni cewek saja menumpang gak bayar. Namun kalau aku bayar gunakan ia saja bagaimana?"


"Iktikad lu apa bayar pakai ia?" kata sang pemilik warung.


"Lu bisa gunakan ni cewe seenak lu, bagaimana?" sang tukang ojek menjajakan.


Sementara sang tukang ojek usaha ‘menjual' Sani, sang preman lagi menciumi serta menggerayangi Sani. Ia lalu memaksakan Sani minum satu gelas minuman keras kembali.


"Oke," kata sang pemilik warung sekalian memerhatikan tamu wanitanya yang mabok itu. "Namun saya lebih dulu yang gunakan ia. Saya kagak ingin sisa elu pada."


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


"Tutup dahulu warungnya," kata sang tukang ojek. Sang pemilik warung langsung tutup jendela dan pintu warung. Beberapa orang di situ mengenyahkan seluruh yang ada pada atas meja, lalu mengangkut badan Sani serta menempatkannya terlentang di atas meja, dipersiapkan menjadi tempat pelepasan gairah.


Pagi…


Sani terjaga dari tidur dengan kepala sakit, hangover. Badannya berasa linu, semuanya ototnya pegal. Bisa ia rasakan kulit punggungnya sentuh alas kayu—Dia sadar ia tertidur telanjang. Perlahan-lahan ia buka mata dan dilihatnya sinar matahari yang udah cukup tinggi.


"Ahh…" rintihnya, berasa kepalanya sakit.


"Udah bangun?" kedengar suara wanita di dekatnya.


"Kepala… sakit…" keluh Sani.


"Beberapa minum hingga ketiduran di sini ya?"


"Auhh… tak tau… Tubuh… sakit semua…" Sani hanya dapat bercakap putus-putus. Ia belum lihat siapa wanita yang bercakap dengannya.


"Hingga ngga pakai pakaian begini. Marilah, bangun, gunakan busana dahulu."


Sani bangun dengan kerja keras, lalu menggunakan kembali busananya yang berantakan. Ia juga sadar dalam vaginanya ada beberapa sisa sperma. Ia terpikir peristiwa-kejadian mirip saat masih menyaru, ia tertidur selepas layani lelaki, ditinggalkan demikian dengan benih mereka dalam dianya sendiri.


"Ada… kamar mandi di sini?"


"Ada air berada di belakang," kata sang wanita sembari menunjuk. Sani sekarang dapat menyaksikan ia: wanita 40-an dengan rambut keriting, muka keras yang masih tetap sedikit tersisa kecantikan, tank luar biasa kusam, dan kuku bercat merah yang tidak rapi.


Sani ketujuan belakang warung, dari sana ada WC jongkok simple yang saru dengan ember dan gayung. Membatasi jijik, ia bersihkan diri sekedarnya, lalu kembali lagi ke tengah warung.


"Ujarnya Alip kamu pengin cari kerja di wisma?"


"Alip? Wisma?"


"Tukang ojek. Barusan pagi ia ngomong membawa kamu kesini tuturnya kamu pengen cari kerja."


Sani rada kebingungan.


"Kebingungan? Baru pertama kesini yah? Tempat ini namanya Kalirotan," sang wanita memaparkan, sembari menghidupkan rokok.


CERITA DEWASA POLWAN BERISI MENJADI PELACUR

"Kalirotan. Oh…" Sani tahu nama itu. Nama salah satunya lokalisasi kelas bawah di kotanya. Statusnya 1/2 legal.


"Oh ya kenalin. Nuri…" kata wanita itu sekalian menyalami. "Betul pengen kerja di wisma? Kamu cukup cakep. Di tempatku saja pengin?"


Sani termenung mengolah penawaran wanita itu.


"NGENTOT!!"


"MINGGAT LU BANGKE!!"


BUKK! BRAK! DUGG!!


Orang lelaki jatuh di jalanan. 2 orang laki laki lain menyepak dan menginjaknya. Laki laki yang jatuh itu kerepotan berdiri dan pada akhirnya sukses kabur. 2 orang yang serangnya memaki.


"Ooii ribut-ribut apa sich itu?" teriak Mami Nuri dari dalam warung tendanya.


"Orang main tak bayar Mbak!" orang baru saja menyepaki berteriak membalasnya.


"Gaduh sangat sich," 


Omel Mami Nuri sembari melihat ke jalan. Seorang laki laki berdiri di luar warung. Bapak-bapak 1/2 baya, kumisan, dengan rambut tipis dan baju kusam. Gantenggnya seperti karyawan rendahan, lelaki yang tidak sukses capai kesuksesan walaupun sebenarnya usia produktifnya nyaris habis. Tetap juga Mami Nuri menyambutnya dengan bagus, mempersilahkannya duduk di sofa depan serta tanpa disuruh langsung memberikan botol minuman. Mami Nuri lalu panggil anak buahnya. 5 orang wanita langsung merapat serta mengekspos diri di muka sang bapak. Wujud mereka berbagai macam, dari ABG kurus kering hingga STW montok. Berbau jenis-jenis minyak wangi murahan bertubrukan di hidung sang bapak. Beberapa pelacur kelas bawah itu usaha tampil seksi, mengobral belahan dada serta paha, akan tetapi kesan-kesan murahan tak dapat raib. Namun sang bapak berasa ini malam keberuntungannya. Di lokalisasi kelas bawah yang ia singgahi itu, rupanya ada pula yang cukuplah. Ia menunjuk wanita yang ada di tengah. Wanita itu memakai blus tiada lengan putih tipis dengan bra hitam berenda membayang di belakangnya, rok superpendek kotak-kotak, sepatu hak tinggi. Rambut panjangnya dikuncir ekor kuda, hingga sepasang telinganya yang digelantungi anting lingkaran tampak. Biarpun riasannya semenor yang lainnya, dengan bedak tebal, lipstik merah, eyeshadow biru, dan bulu-bulu mata palsu, mukanya masih lebih elok. 


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Sang bapak memutuskan ia. Sang bapak memutuskan Sani. Udah dua minggu Sani ada di sana, melacur di warung remang-remang Mami Nuri. Ia sungguh-sungguh terasa tidak mempunyai harga diri kembali sehabis dibuat malu di mata khalayak, dicoret, dibuang orang tua, dikhianati keluarga, dan paling akhir digilir oleh beberapa kelompok begundal kelas teri sewaktu mabok. Karena itu ia juga tidak pikir jenis-jenis sewaktu Mami Nuri menjajakan tugas. Ia tidak lagi terasa dirinya sendiri wanita baik. Apalah kembali ia disamping sama seperti yang didakwakan pelosok dunia, seluruhnya orang padanya? Ia pelacur. Lonte. WTS. Disinilah lokasi yang patut untuknya, di mana seluruh orang didalamnya gak mempunyai harga diri. Di mana seluruh wanitanya mengangkangkan kaki untuk uang. Sani tersenyum serta merengkuh sang bapak keluar warung remang-remang Mami Nuri, setelah sang bapak bayar minuman yang tidak disuruh serta harga kemahalan. Mereka ketujuan kamar tempat kencan—sebenarnya tenda tertutup dengan tempat tidur bambu dan kasur didalamnya. Dari tenda-tenda lain kedengar desahan serta rintihan palsu beberapa pelacur murahan yang lagi bekerja. Satu-dua preman berjaga-jaga di situ. Seperti itu dia kehidupan Sani saat ini, hakekatnya sama dengan kerjanya di bawah Ryoko dahulu, tapi kelasnya jauh beda. Dari kamar hotel bintang lima ke warung tenda. Dari juta-an ke seratusan ribu. 


Dari entrepreneur, petinggi, pejabat ke pengemudi, kuli, preman. Sani tidak repot ajak bercakap atau bergaul sang bapak, dia segera melepaskan kemeja laki laki hidung belang itu, setelah itu menelanjangi diri. Buat memancing gairah, ia menciumi sekujur badan sang bapak yang tiduran di dipan. Tangan, lengan, ketiak, leher, belakang telinga. Turun ke dada, perut, serta pada akhirnya kemaluan. Sang eks polwan langsung menjulurkan lidahnya dan menjilat-jilati kepala burung sang bapak seperti nikmati lolipop. Ketrampilan blowjobnya yang paling terasah waktu bekerja buat Ryoko tidak lenyap. Selepas membasahi seluruhnya kepala burung itu dengan liur, lidahnya bergerak turun sejauh tangkai, menggelikan pelir, dan terus turun hingga lubang anus.


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Sang hidung belang terasa geli-geli nikmat dibegitukan, ia sungguh-sungguh untung memperoleh service papan atas dalam tempat murahan itu. Lantas Sani mengangkangi badan sang bapak serta memasukkan penis yang basah dengan liur itu dalam vaginanya.


Ia telah tak berpikiran memakai kondom—dia gak perduli kembali dengan dirinya sendiri, gak perduli efek hamil maupun penyakit. Sani tersenyum palsu saat lagi ia mulai menggoyang-goyang tamunya perlahan, lalu ia tundukkan badan di depan sekalian memeluk kepala sang bapak biar nikmati payudaranya. Sang bapak dengan berbahagia menyusu ke Sani. "Uhhh!! Isep Mas!" bujuk Sani.


Yang lumayan di luar sangkaan, nyatanya ereksi sang bapak bertahan lama. Sani memacunya sampai ia sendiri orgasme, tetapi tamunya masih tetap tegang. Mereka lalu ubah status jadi misionaris, serta sang bapak melecutnya cukuplah lama, kemungkinan 20 menit, hingga sampai ia mandi keringat dan sang bapak pucat.


"Kok tidak keluar-keluar sich! Pakai obat kuat ya?" maki Sani jengkel. Sang bapak nyengir. Nyatanya kejantanan hasil dibeli dalam bingkisan! Lagi Sani orgasme, tetapi ia gak menikmatinya. Vaginanya udah berasa kering karena kelamaan difungsikan.Selanjutnya sang bapak ejakulasi , walaupun disongsong paras cemberut Sani. Sialan! Umpatnya dalam hati. Bapak itu menyimpan uang di atas dipan dan mengeloyor pergi. Sani tergelimpang mengangkang, ngilu. Tetapi kerjanya belum usai. Kecantikan alami Sani sudah membuat beberapa lelaki hidung belang menyemut ingin nikmati kemulusan badannya. Dan baru-baru ini Sani bangun serta memakai handuk buat tutupi badan bugilnya, pintu bedeng tempat perlawanannya barusan telah buka dengan paksakan. 


3 orang preman mabok serta wajahnya gahar masuk dengan sekehendak hati, Salah seorang pada mereka yang kelihatannya pimpinan segerombongan itu lantas buka resleting celana jeans kusamnya. Sani masih kurang kuat buat menantang, selangkangannya masih perih sesudah digempur penis bandot tua konsumen awal mulanya, dan dia betul-betul gak ingin kembali menentang. Dia membebaskan saja sang preman menjambak rambutnya, memaksakan berlutut di lantai yang cuman diaci seadanya.


CERITA DEWASA POLWAN BERISI MENJADI PELACUR

Lututnya lumayan sakit lantaran terbentur semen kasar, dan perih di saat dia dipaksakan beringsut dekati selangkangan si preman. Preman itu betul-betul tidak berperasaan, dengan kasar dia memberikan penis kotor serta berbau punya dia ke mulut cantik si gadis yang saat ini terselak, serta usaha baiknya buat mengesankan lelaki yang udah bayar badannya untuk memberi layanan terhebat. Sementara dua temannya mulai menelanjangi diri sendiri, lalu memulai mengitari Sani… 


lalu memaksakan si gadis men-deepthroat penis mereka juga.  Ah… semisal Sani tahu jika banyak preman itu betul-betul tidak bayar satu rupiah lantas buat nikmati badan eloknya! Andaikan Sani tahu bila Mami Nuri saat ini sedang mengurut dada lantaran mesti membebaskan bintangnya jadi penghasilan uang keamanan yang benar-benar teratur ditagih banyak preman.  Dan Mami Nuri cuma dapat mendesah dengar rintihan Sani, erangan si gadis, dan jerit terhambat wanita itu bersamaan badannya yang diberlakukan seperti binatang oleh ke-3  preman. Selanjutnya Mami Nuri cuma dapat terisak perlahan saat dia masuk ke kamar dan menyaksikan Sani celentang tak sadar diri gak mempunyai daya, semprotan sperma penuhi muka, payudara dan sisi badannya yang lain… Vagina si gadis bengep, dan anusnya membuka…


Nyaris 5 bulan Sani jalani karier sebagai pelacur kelas teri. kecantikannya tidak redup, bahkan juga kenggunannya semakin terpancar meski dia tidak kenakan banyak dandanan seperti beberapa rekannya yang berhias benar-benar menor buat mencuri perhatian lelaki hidung belang. Dandanan Sani yang simpel, sampai hampir gak bermake-up justru membutanya jadi begitu anggun, serta menimbulkan banyak lelaki yang menghendaki servis dari dirinya sendiri. Kecantikan alaminya, kepasrahan keseluruhan yang dilaksanakan membuat konsumennya demikian menyenangi dianya sendiri. Dan demikian keseluruhan service yang diberi Sani sampai beberapa konsumennya tidak lagi ketahui jika si gadis mulai merekayasa orgasmenya.


Ya, seperti pada biasanya beberapa pelacur yang sangat sering layani laki laki, Sani mulai berasa rangsangan di vaginanya mulai menyusut. sampai dia mulai bersandiwara untuk bikin beberapa tamunya berasa bagaikan laki laki bagus.


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Walaupun sebenarnya kalau bukan lantaran obat kuat, karena itu dalam perhitungan 3 hingga sampai 5 menit karena itu beberapa lelaki itu udah berejakulasi dalam rahimnya…


Dan waktu 5 bulan itu, ketenaran yang dicapai Sani mulai membuat seorang pelacur yang sesungguhnya masih lebih muda dari Sani terasa tersaingi. Karena sebelumnya Sani tiba dirinya-lah diva di semua kompleks Kalirotan.


"Bang…" desah Mira, pelacur belia itu sembari membelai dada area Margo, kepala preman Kalirotan yang paling ditakuti.


"Apa?" kata Margo lambat tetapi dengan suara keras.


"Saya tidak sukai dengan sang Sani…" desah Mira dengan manja, bibirnya yang bergincu merah muram seperti anak kecil yang mau jadi perhatian.


"Sani yang mana?" bertanya Margo sembari lalu, walaupun sesungguhnya dia bisa menduga wanita yang mana dimaksud Mira, sebab dia sendiri sudah berulangkali merasakan kehangatan dan layanan keseluruhan si gadis yang dikasihkan dengan cuma-cuma selaku bonus pembayaran uang keamanan dari Mami Nuri. Tergolong saat tanpa jijik serta geli wanita itu menjilat bersih penisnya yang barusan menghamburkan benih di anus si gadis…


BERSAMBUNG

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama