CERITA DEWASA MENIKMATI DIPERKOSA DOSEN TUBUH SEXY

CERITA DEWASA MENIKMATI DIPERKOSA DOSEN TUBUH SEXY


CERITA DEWASA MENIKMATI DIPERKOSA DOSEN TUBUH SEXY, Hasrat-Bispak43 Namaku Ari (nama fiktif), saya ialah orang mahasiswa di satu diantara perguruan tinggi tempatku tinggal, saya termasyhur jadi seseorang nerd yang tidak pernah mempedulikan wanita alias tidak pernah pengen menjelimet dengan yang bernama doian, tetapi hasrat seksku yang tidak tersalurkan ini makin menggelora tiap saya lihat mahasiswi sekelasku yang miliki badan-tubuh menarik, selanjutnya tiap hal tersebut terjadi saya cuman dapat coli di rumahku sembari mengandaikan dapat ngentot sama mereka. Saya miliki kontol yang cukup mungkin menyenangkan hati buatku ialah sejauh 17 cm, gendut serta berurat. WAJIB 4D


Back to story….


Pagi hari ini saya kuliah dengan salah seorang dosen wanita muda, kutaksir umurnya kurang lebih 26 tahun, dia merupakan bu rida, akhwat kerudung lebar, belum menikah sebab tak ada yang pas ucapnya, Awalnya dia mendidik di kelasku, dia kurang begitu menarik perhatianku karena badannya yang selalu ditutupi cadar dan gamis panjangnya, tetapi semakin ke sini saya punyai fantasi tertentu yakni dapat rasakann badannya.


Saya pikir bagaimana triknya ya supaya dapat cicipin badan beliau ini, saya mendapat inspirasi untuk memasangkan kamera pengaman yang menyoroti meja beliau, meskipun tidak bisa bukti aneh-aneh tetapi sedikitnya bisa lihat parasnya yang selalu tidak ingin bila dijepret, ini siang saya lalu lancarkan gagasan itu, esok harinya saya ambil rekaman itu serta saya lihat dosen yang kumaksud lagi masturbasi memakai sebuah dildo dengan mengenakan pakaian komplet di meja kerjanya


Menyaksikan hasil rekaman itu, saya tunggu sampai sore hari bermaksud buat menggrebek beliau, waktu area dosen sudah sepi, saya masuk sembunyi-sembunyi tanpa suara,dan betul saja kedengar desahan kecil "uhh..sshh", kudekati meja beliau, waktu mulai merapat, kuberkata "masihlah ada orang?", "hhmm..masih" ujarnya sedikit gelagapan, "oh bu rida, belum pulang bu?" Tanyaku, "hhmm belum nih ri" jawabannya mendesah kecil, kusaksikan dari raut mukanya kelihatan kalau dia sedang horny berat, ke-2  tangannya terus di bawah meja, "ibu kok keringatan? Ini area AC loh" tanyaku, "eee…tadi…anu…" ia tampak was-was, "anu apa bu?" Tanyaku, "itu…saya kembali selesaiin sejumlah buku di sini" katanya, kusaksikan rapi saja meja beliau. 


Kudekati beliau, "ingin ngapain kamu?" Katanya sedikit terkejut, kuperlihatkan video yang udah kurekam ke beliau, beliau nampak pucat pasi, "kamu merekam saya?! Ingin apa kamu!" Teriaknya, "tak boleh geram-marah ah bu, sembunyi-sembunyi akhwat seperti ibu ini mempunyai gairah besar pun ya" jawabku enjoy, "tidak boleh kurang ajar ya kamu!" Amuknya kembali, "ibu puasin saya atau video ini saya tebar agar banyak mahasiswa lain dapat tiduri ibu?" Tanyaku dengan rileks, ia terkejut serta tersandar lemas di bangku kerjanya, "ibu minta gak boleh demikian ri, tolong yaa" pintanya, "bisa tidak saya tebar tetapi ibu mesti patuhin saya" ucapku sambil buka celana panjang dan cdku, terekspos kontolku yang udah 1/2 tegang, dia mengalihkan mukanya serta berteriak kecil "aih!"


"eleh..berlagak sok buang muka, ini lebih besar loh dari kontol-kontolan yang ibu gunakan di video itu" ucapku dengan rileks, kedengar tangisan kecil, "telah tak boleh nangis" ucapku, kutarik tangannya yang sejauh ini belum disentuh lelaki pikirku sebab amat halus ke kontolku,kupinta dia memegang kontolku dan mengocak perlahan, tangannya menggigil, akan tetapi nurut mengocak, "udah tak boleh nangis sini review saja" ucapku sekalian menggenggam kepalanya buat menengok memandang kontolku, tampak matanya berkaca-kaca, kudorong kontolku ke bibir kecilnya yang seksi itu, "membuka dan sepong kontol ari bu" ucapku, ia masih tetap tutup mulutnya, saya menjepit keras hidungnya hingga dia kesusahan bernafas serta buka mulutnya, dengan cepat ku tambahkan kontolku ke mulutnya dan kuhentakkan dengan kasar


"ohok…ohok" bu rida terbatuk-batuk, "bila saya nggak ingin kasar, nih hirup saja!" Gertakku, lihat saya memarahi,dia mulai coba menyedot-nyedot palkonku serta memaju mundurkan kepalanya, saya langsung ambil camera yang tergelimpang di meja beliau dan merekam kegiatan beliau nyepongin kontolku, "bu rida, cheese!" Ucapku, dia menatapku dan mau berang sebab dia sadar saya merekamnya, tetapi kutahan kepalanya dengan tanganku, "hhmm..ehhmm.." suaranya terhenti, kuletakkan camera itu di meja beliau kembali, kuraba toketnya di luar gamis biru tua yang dia pakai ini hari, dia kembali memelototiku, saya mengabaikannya serta mulai meremas toketnya, "hhmm..hhmm.." desah kecilnya.


Lantaran kurasa cukup babak sepongnya, kutarik keluar kontolku serta kuberdirikan badannya, "pengen ngapain kembali kamu!" Gertaknya, kududukkan beliau di meja kerjanya, dan kunaikkan rok biru tuanya sampai kepinggang tampak kaki dan paha mulusnya


dia tidak memanfaatkan legging sewajarnya akhwat lain, dia cuma gunakan cd memiliki motif bunga, kuremas perlahan memeknya di luar cdnya, "ri…cukup…ssh" tuturnya, kutarik cdnya dan kubuang entahlah ke mana, kumelihat memeknya yang berjembut lebat itu dan bibir memek masih yang sangat dekat, kupermainkan jariku di bibir mekinya buat cari itilnya, seusai kudapatkan, kupijit-pijit itilnya, "sshh…stop ari" pintanya dengan mendesah. Saya lalu masukkan tanganku yang satunya ke gamisnya, cari toketnya, seusai kudapatkan langsung kuremas-remas kembali, dia dilihat menggeleng-gelengkan kepalanya seakan menampik permainan tanganku akan tetapi dia terus menikmatinya, "sshh..sudah yaa..ari…" desahnya, kumerasakan memeknya mulai becek


"berlaga sok nolak! Ini memek ibu dah becek" ucapku, kuhentikan semua rangsangan, kuarahkan cameraku ke memeknya supaya bisa merekam aktivitas eksekusiku, kudekatkan dan kugesek palkonku ke bibir memek beliau, "sshh…jangan gagahin ibu ri…ibu minta..sshh" ujarnya sembari mendesis, kumasukkan palkonku berasa ada yang menjejal kontolku, kupijit-pijit kembali itilnya bermaksud buat menggairahkannya, lalu kuhentakkan keras kontolku ke mekinya, "Akkhh! Sakit ari!" Teriaknya dengan kepalanya yang mendangak keatas. Kudiamkan sejenak kontolku di memek bu rida, berasa pijatan memeknya yang begitu nikmat, kumulai mengeluar tambahkan kontolku di memek beliau, "kamu jahat ari! Kamu gagahin ibu!" Gertaknya, lihat dia memarahiku dengan keras

CERITA DEWASA MENIKMATI DIPERKOSA DOSEN TUBUH SEXY

saya memacu memeknya dengan keras juga ekspresikan kemurkaanku karena beliau gertak, "Uhh..sshh…perih ari, hentikaaaaann…" desahnya menampik tingkah lakuku, memandangnya makin mendesah kuhentakkan lebih keras kontolku sampai berasa sentuh bibir rahimnya, "akhh..tidak boleh dalam sekali ri" desahnya, perlahan-lahan seruan perihnya beralih jadi desahan manja, "ahh..kurang ajar kamu..sshh…ohh…", "ari…sshh…ibu pengen keluar…sshh" desahnya, berasa mekinya berkedut-kedut, saya lebih memacunya keras sampai menggoyahkan meja kerja beliau ini, "ohh ibu sampai…sshh" desahnya dituruti dengan semburan hangat cairan cintanya berkenaan palkonku, berasa semburan kecil di perutku dari mekinya. WAJIB 4D


kudiamkan kontolku melepaskan dia nikmati orgasmenya, lalu kugendong beliau dengan kontolku masih menancap di mekinya, kubawa dia serta camera yang sejak dari barusan merekam pekerjaan kami ke meja kerja dosen lain, kulepaskan kontolku,nampak darah fresh melekat di tangkai kontolku, lalu kuposisikan badannya membungkuk dan bertopang di meja itu, kukembali menyikatnya dari belakang, "Uhh.." desahnya waktu kontolku masuk memeknya, kugenjot dengan sedikit kasar, kuremas toketnya dari belakang, kutegakkan badannya maka dia berdiri tegak dengan kontolku masih memecut memeknya, hijab lebarnya mulai kusut begitu halnya gamisnya lembab karena keringat kami, kedengar suara telephone yang kutebak itu ialah telpon seluler milik dia, "ari setop ri…itu ada telepon..ssh" pintanya


saya berasa kalau saya mempunyai sebuah inspirasi hilang ingatan, "ibu jalan ke meja ibu, saat ini dengan kontol saya masih di memek ibu, cepat!" Perintahku, kelihatan dia jalan membungkuk berpijak pada lututnya, saya masih memacu memeknya tanpa ampun, "ari, ibu letih…udah donk" pintanya sekalian menggerakkan pahaku biar saya hentikan pecutanku, saya menarik pundaknya untuk kembali tegak, kupegang dagunya serta berbicara "jalan saja lah kau lonte! Kau itu lonte saya saat ini! Haha", sekalian lagi memaksain jalan, setelah tiba di meja kerja beliau, dia langsung meraih smartphonenya dengan status menungging bertopang di meja kerjanya, kulepaskan kontolku buat ambil camera barusan ketinggalan di meja dosen lain


kusaksikan dia segera mengangkut telephone, "ya sony?" Tanyanya, oh dari adiknya ternyata, kulangsung memercepat jalanku ketujuan beliau, kuposisikan camera untuk tetap merekam kami, dan kembali kugenjot memeknya, secara lembut untuk berikan kesenangan buatnya, "pengin jemput mbak yaah..ssh?" Tanyanya, kuperintahkan bu rida buat aktifkan loudspeaker ponselnya, "mbak sakit ya? Jam berapakah sony jemput?" Bertanya adikknya was-was, "eeenng tidak kok son, kakak hhmm baik aja…,ssh kakak pulang naik angkot ajaahh kelak" ujar bu rida dengan mendesah lantaran saya gak menyudahi lecutanku di memeknya, "oh baik mbak, berhati-hati ya" ujar adiknya di telephone, "hhmm iya dek" ujarnya. Mengenal telephone itu sudah usai, kugenjot keras kembali memek beliau, "ohh..ohh..sshh…" desahnya, "ibu pengin keluar kembali ri…sshh" desahnya, "ah cepat sangat bu,hhmm" desahku, kutarik keluar kontolku dan kuarahkan kontolku ke anusnya, "eh!eh!eh! Pengen ngapain kamu disana? !" Katanya was-was, karena kontolku cukup basah dengan cairan mekinya langsung kumasukkan sedikit kontolku ke anusnya


"Akkhh! Pedih ari, tidak boleh disana!" Teriaknya, kuhentakkan satu kali lagi kontolku sampai kontolku masuk seluruhnya di anusnya, "ohh stop ari, sakit…" pintanya, kugenjot lambat sekalian kumainkan jariku di memeknya yang membuat kembali mendesah kendati pun kesakitan "aduh…sshh…ahh ari…", saya berasa kalau saya selekasnya muncrat, kutarik kontolku dari anusnya serta kumasukkan ke memeknya yang rapat itu satu kali lagi untuk memberinya orgasme ke-2  buat beliau, "ohh…ibu hingga" desahnya dituruti semburan cairan cintanya bertambah banyak dibanding yang pertama, maka dari itu membasahi lantai, kutarik keluar kontolku keluar memeknya, lalu kuhentakkan lagi kontolku ke anusnya, "akhh sakit itu ari!" Teriaknya yang baru-baru ini terima orgasme ke-2 , kupercepat pecutanku, "aahh ahh bu saya sampai" desahku disertai dengan 4 kali muncratan pejuku di anus beliau, "ohh perih…sshh" desahnya rasakan semburan pejuku di anusnya


selesai bahagia saya menyemprot pejuku, saya ambil kontolku dan badan beliau jatuh ke lantai yang basah dengan cairan beliau, kucari cd beliau, serta kubersihkan kontolku dengan cd beliau, kurekam badan beliau yang terduduk lemas menyender di meja tempat kami mempercepat gairah barusan, hijab panjang dan gamisnya basah disanggupi keringat, sementara roknya dibasahi cairan cinta, darah fresh dan pejuku yang keluar anusnya. Kulekas menggunakan bajuku, ambil bra beliau, "saya memohon bh ibu ya, buat bahan coli, oke sayang, tidak boleh kadu siapa jika tak mau rekaman ini saya tebar, kamu jadi lonte saat ini bu, haha" ucapku di muka parasnya sekalian kukecup dahinya, kedengar tangisan menjadi-jadi dari beliau, kutinggalkan beliau sendiri di ruangan dosen itu dengan rasa senang.


——-


Ini hari ialah 4 hari seusai momen pemerkosaan bu rida yang ari kerjakan di ruangan dosen


——-


Bu Rida


Namaku rida (nama fiktif), saya merupakan salah orang dosen baru di perguruan tinggi yang berada pada kota ini, saya biasa diundang "mbak-mbak akhwat" sebab saya terus kenakan hijab panjang diikuti gamis serta rok panjang untuk tutupi badanku dari tatapan genit banyak lelaki, badanku kurus tinggi, dadaku tidak besar cuman seukur 34B.


Ini hari merupakan beberapa waktu selesai saya alami bencana pemerkosaan yang sudah dilakukan oleh Ari, mahasiswaku. Ini sore saya harus pulang lumayan malam seputar jam 9 malam karena banyak pekerjaan yang penting kuselesaikan ini hari. Lantaran udah termasuk tengah malam, jadi bis yang mengangkat dosen telah tidak bekerja kembali, karenanya saya memastikan untuk pulang gunakan bis transkota, kumenunggu sekitaran 10 menit di halte depan universitas serta selanjutnya ada sebuah bis transkota yang bisa kutumpangi, kutidak mencermati jika bis itu dipenuhi dengan lelaki, dan cuma sedikit ada wanita, tetapi sebab saya takut apabila naik angkot jadi saya beranikan diri buat menggunakan bus itu, saya tak mendapatkan bangku untuk duduk, jadi kumemutuskan untuk berdiri, waktu ku asyik bergelut dengan handphoneku, kumerasakan ada benda tegang yang menggesek-gesek bokongku yang terkebat rok panjang warna krem ini.


BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama