Cerita Seks Desahan Dosen Manis Dan Bibi

Cerita Seks Desahan Dosen Manis Dan Bibi

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Cerita Seks Desahan Dosen Manis Dan Bibi, Hasrat-Bispak43 Insiden ini terjadi saat waktu saya masih kuliah di salah satunya kota saya jenis orang pemalu serta jarang-jarang sekali miliki rekan cewek, awal mula ceritanya ini waktu ujian tengah semesteran di mana dosen pengampuku meminta bantuan untuk tiba kerumahnya seusai perkuliahan sebab ia akan keluar kota.

Malam harinya saya juga ke tempat tinggalnya kira-kira jam 7 malam. Waktu itu tempat tinggalnya cuman ada pembantu (yang cukup muda serta elok). Suaminya di saat itu belum pulang dari rapat di pucuk. Saat saya buka pintu tempat tinggalnya, saya cukup terbelalak karena ia menggunakan gaun tidur yang tipis.

Maka kelihatan payudara yang menyumbul keluar. Saat saya simak, ia rupanya tidak memanfaatkan BH. Dilihat waktu itu buah dadanya masih teguh berdiri, tak turun. Putingnya pun nampak besar dan kemerahan, kayaknya mempunyai ukuran seputar 36B.

Pas saya tengah perhatikan Dosen itu, saya tepergok oleh pembantunya yang rupanya dari barusan mencermati. Sejenak saya jadi grogi, namun setelah itu pembantu itu jadi mengedipkan matanya di saya, serta setelah itu dia memberi minuman bagiku.

Waktu dia memberinya minum, belahan dadanya jadi dilihat (karena bajunya rada pendek), dan persis seperti dosen saya ukuran  besar. Lantas dosen itu yang udah duduk di muka saya berucap, (karena mungkin saya memandang belahan dada pembantu itu)

"Kamu ingin ya "nyusu" sama buah dada yang sintal..?" Saya lantas tergagap dan menjawab,

"Ah… tidak kok Bu..!" Lantas ia ngomong, "Gak papah kok jika kamu mau.., Ibu  siap nyusuin kamu." Karena kemungkinan dia saya kira bergurau, saya ngomong saja,

"Oh.., bisa  tuch Bu..!" Tanpa ada disangka, dia juga ajak masuk ke tempat kerjanya.

Waktu kami masuk, dia berbicara,

"Siregar, tolong liatin ada apaan sich nih di punggung Ibu..!"

Cerita Seks Desahan Dosen Manis Dan Bibi

Lalu saya menurut saja, saya tonton punggungnya. Lantaran tidak terjadi apa-apa, saya omong. "Tidak terjadi apa-apa kok Bu..!" Akan tetapi tanpa diperkira, dia jadi buka seluruhnya gaun tidurnya, dengan terus membelakangiku. Saya saksikan punggungnya yang demikian mulus dan putih. Selanjutnya dia tarik tanganku ke payudaranya, oh benar-benar kenyal dan besar. Lanjut saya merayap ke putingnya, dan betul prediksi saya, putingnya besar serta masih keras.

Lalu dia memutar badannya, dia tersenyum sembari buka celana dalamnya. Nampak di seputar kemaluannya banyak sekali bulu-bulu yang lebat. Lalu saya bercakap,

"Mengapa Ibu buka busana..?" Dia jadi berucap,

".., tenang saja! Dasarnya puaskan saya malam hari ini, kalaupun perlu sampai pagi."

Karena saya ingin  rasakan badannya, saya lantas tanpa ada basa-basi terus menciuminya namun juga buah dadanya. Ku hirup sampai dia terasa kegelian. Setelah itu dia buka kemejaku, dia lantas terbelalak saat dia memandang tangkai kejantanan saya.

"Oh, begitu besar serta panjang..!" Dosen saya lantas telah mulai kelihatan menarik, dia mengulum penisku sampai ke biji kemaluan.

"Ah.. ahh Bu… sedap sekali, terus Bu, saya tidak pernah disedot seperti berikut..!"

Lantaran disanjung, dia lantas terus semangat memaju-mundurkan mulutnya. Saya pula meremas-remas selalu buah dadanya, sangat nikmat kata dosenku.

Lalu dia membawa saya untuk membuat perubahan status dan membuat status 69. Selalu menjilat-jilati vaginanya dan lagi masukkan jemari saya.

"Ah.. Siregar, saya sudah tidak kuat nih..! Cepat tambahkan penismu..!" ujarnya.

"Baik Bu..!" Sembari coba masukkan tangkai kemaluan saya ke lubang senggamanya.

"Ah.., nyatanya sempit pun ya Bu..! Jarang-jarang dimasukin ya Bu..?" bertanya saya.

"Iya Siregar, suami Ibu jarang-jarang bercinta dengan Ibu, lantaran itu Ibu masih belum mempunyai anak, dia juga tidak lama bermainnya." jawabannya. Setelah itu dia lagi menggeliang-gelinjang waktu ditempatkannya penis saya sekalian berbicara,

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

"Ohh… ohhh… besar sekali penismu, tak masuk ke vaginaku, ya Garrr..?"

"Ah gak kok Bu.." jawab saya sembari lagi usaha masukkan tangkai keperkasaan saya.

Lalu, untuk membebaskan lubang vaginanya, saya juga memutar-mutar tangkai kemaluanku serta mengocak-ngocoknya dengan keinginan membebaskan lubangnya. Dan benar, lubang senggamanya mulai buka dan tangkai kejantanan saya telah masuk separuhnya.

"Ohhh… ohhh… Selalu Garrr, tambahkan terus, tak boleh kuatir..!" ucapnya meminta.

Selesai memutar dan mengocak tangkai kejantanan saya, pada akhirnya juga masuk rudalku seluruh ke lubang kewanitaannya.

"Oohh pssfff… aha hhah.. ah…" desahnya yang dituruti dengan teriakannya,

"Oh my good..! Ohhh..!" Saya mulai mengocak tangkai kemaluan saya masuk-keluar.

Tidaklah sampai satu menit lalu, dosen saya udah keluarkan cairan vaginanya.

"Oh Siregar, Ibu keluar…" berasa hangat serta kental sekali cairan itu.

Cairan itu  meringankan saya untuk tetap memaju-mundurkan tangkai keperkasaan saya. Sebab cairan yang dikeluarkan kebanyakan, kedengar bunyi,

"Crep.. crep.. sleppp.. slepp.." sangatlah keras.

Sebab melaksanakannya sembari menghadap menuju pintu, maka kedengar hingga sampai ke luar ruangan kerjanya. Waktu itu saya sempat memandang pembantunya melihat permainan kami. Nyatanya pembantu itu tengah meremas-remas payudaranya sendiri (sebab barangkali bergairah menyaksikan permainan kami).

Oh, begitu berbahagianya saya sekalian selalu mengocak tangkai keperkasaan mundur-maju di lubang vagina dosenku. Saya pula menyaksikan tontonan gratis tingkah pembantunya yang masturbasi sendiri, dan baru kesempatan ini memandang wanita masturbasi. Selesai 15 menit bermain dengan status saya ada di dalam atasnya, selanjutnya saya memerintah dosen saya berpindah ke atas saya saat ini.  Dia juga tampak agresif dengan status begitu.

"Aha.. ha.. ha…" dia berujar seakan tengah bermain rodeo di atas badan saya.

15 menit lalu dia rupanya orgasme yang ke-2  kalinya.

"Oh, cepat sekali ia orgasme, walaupun sebenarnya saya sekalipun belum orgasme." batin saya.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Kunjungi Juga : Pencuri Jackpot & Pemburu Hadiah

Setelah orgasmenya yang ke-2 , kami berpindah status kembali. Dia di atas meja, dan saya berdiri di depannya. Saya terus bermain kembali sampai rasakan batasan dinding rahimnya.

"Oh.. oh.. Siregar, perlahan-lahan Garrr..!" tukasnya.

Nampaknya dia belum pernah dimasukkan tangkai kemaluan suaminya sampai sedalam ini. 15 menit selanjutnya dia nyatanya alami orgasme yang ke-3  kalinya.

"Ah Siregar, saya keluar, ah… ah… ahhh… nikmat..!" desahnya sembari memuncratkan kembali cairan kemaluannya yang banyak itu.

Kemudian dia membawa saya ke bath-tub di kamar mandinya. Dia mengharap supaya di bath-tub itu saya bisa orgasme, sebab dia nampaknya tak mampu kembali membalasnya permainan yang saya beri. Di bath-tub yang diisi 1/2 itu, kami mulai gunakan sabun mandi buat menyeka-usap tubuh kami. Lantaran dosenku benar-benar puas diseka buah dadanya, dia dilihat tiada henti bergelinjang. Dia membalas dengan meremas-remas buah kemaluan saya gunakan sabun (dapat pembaca rasakan enaknya jika buah zakar diremas-remas dengan sabun).

Sehabis 15 menit kami main di bath-tub, kami pada akhirnya berdua sampai klimaks yang ke-4 buat dosenku serta yang pertama untuk saya.

"Oh Siregar, saya pengen keluar kembali..!" tuturnya.

Sesudah berasa penuh di ujung kepala penis, lalu saya mengeluarkan tangkai kejantananku dan selanjutnya keluarkan cairan lahar panas itu di atas buah dadanya sembari menyeka-usap halus.

"Oh Siregar, kamu benar-benar kuat dan mitra bercinta yang luar biasa, kamu tak cepat orgasme, maka saya bisa orgasme beberapa kali. ini kali pertamanya untukku Siregar. Suamiku umumnya cuma bisa membuatku orgasme sekali saja, kadangkala tak sama sekalipun. " kata dosen saya.

Setelah itu lantaran kekelalahan, dia terkulai lemas di bath-tub itu, dan saya keluar ruangan kerjanya masih pula dalam kondisi bugil coba ambil kemeja yang berantakan dari sana. Di luar ruangan kerjanya, saya tonton pembantu dosenku tergelintang di lantai depan pintu ruang itu sekalian masukkan jari-jarinya ke vaginanya.

Cerita Seks Desahan Dosen Manis Dan Bibi

Lantaran menyaksikan badan pembantu itu yang montok serta putih bersih, saya mulai mengayalkan jika bisa bersetubuh dengannya. Yang memikat pada badannya yakni sebab buah dadanya yang besar, kira-kira 36D. Selanjutnya saya berpikir, biarkan saya main kembali di ronde ke-2  bersama pembantunya.

Pembantu itu juga pula terlihat bernafsu sehabis lihat permainan saya dengan majikannya. langsung menindih badannya yang montok itu dengan benar-benar bergairah. Gua coba kerjakan perangsangan lebih dulu ke sisi sensitifnya.

Gua mencium serta menjilat seluruhnya permukaan buah dadanya dan turun sampai ke bibir kemaluannya yang banyak rimba lebat itu. Tidak beberapa lama kemudian, kami juga telah mulai sama-sama masukkan alat kelamin kami.

Kami bermain kurang lebih 30 menit, serta nampaknya pembantu ini semakin kuat dari majikannya. Bisa terbuktikan waktu kami telah 30 menit main, kami baru keluarkan cairan kemaluan kami semasing.

Oh, rupanya udah bermain sex dengan 2 wanita bergairah ini sepanjang satu 1/2 jam. Saya lantas pada akhirnya pulang dengan rasa letih yang fantastis, karena ini ialah kali pertamanya saya rasakan bercinta dengan wanita.

TAMAT^^

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama